16 Oktober 2007

Martin Luter dan Persatuan Gereja

Dear All: Di bawah ini saya posting bahan bacaan tambahan, masing-masing tentang [1] "Martin Luter dan Persatuan Gereja", yang di kirim oleh salah seorang rekan pendeta di California, USA dan [2] "Mat 16:24-28", sesuai dengan jadwal bacaan Alkitab dalam SBU, Minggu (pagi), 21/10-2007. Semoga bermanfaat dan membangun dengan "ketulusan dan kejujuran". Selamat melayani/berkhotbah. Gbu all! Wassalam,
NR

Pdt. Dr. Bob Jokiman wrote:
Tergerak mengirim artikel ini dari salah seorang anggota jemaat menjelang peringatan hari Reformasi 8-)) BJ

Menurut saya, perpecahan dari 1 gereja katolik menjadi berbagai denominasi itu tidak bisa dielakan. Kalau bukan Martin Luther waktu jaman itu, saya percaya akan ada orang lain yang melakukan reformasi. Jadi tidak usahlah terlalu berfokus pada Martin Luther saja. Lagipula, apakah segitu buruknya adanya berbagai ragam denominasi?? Adanya perbedaan denominasi itu bukan menunjukkan ego seseorang, tapi justru kebalikannya. Kenapa? Karena dengan memaksakan orang lain untuk percaya yang sama dengan kepercayaan kita (tetap 1 denominasi, walaupun banyak yang tidak setuju dengan prinsip yang ada), justru kita lah yang egois. :

-) Would it be possible that all Christians belong in the same group / denomination? Tidak mungkin. Contohnya gini. Misalnya ada seseorang yang tidak percaya dengan beberapa praktek keagamaan atau malah prinsip dari denominasi tsb, dan mengajukan protes secara baik-baik ke petinggi gereja, apakah orang tsb akan didengar? Ingat kasus Martin Luther saja udah sampai dibawa ke pengadilan, dan akhirnya karena Martin Luther masih bersikeras percaya dengan theses dia, tidak mau tunduk kepada petinggi gereja / pemerintah saat itu, akhirnya oleh Emperor dia dijadikan "outlaw". Tidak gampanglah kita sebagai orang biasa bisa mengajukan ketidak setujuan kita baik-baik, menunjukkan sesuatu yang kita pikir salah (benar atau enggaknya) dan diterima oleh pihak tinggi. Soal agama ini jugalah yang membuat orang-orang dulu lari dari England dan kabur ke Amerika dan Holland untuk mendapatkan 'freedom of religions', karena dulu itu mereka dipaksa harus beragama yang sama dengan raja nya dan juga tidak boleh melakukan 'ritual' keagamaan yang lain dari apa yang ditentukan oleh raja. Orang-orang yang protes biasanya mendapatkan sanksi dari raja.

Well... this is a different story for different time, just a similar example. Christianity is *not* about religion, not about denomination. It is about our personal relationship with our Creator.

Yesus datang bukan untuk mengajarkan agama, tapi karena Tuhan ingin menunjukkan kasihNya dan memberikan keselamatan kepada anak-anakNya. Saya sendiri merasa tidak penting soal denominasinya, entah katolik, protestant, baptist, atau seperti gereja saya yang termasuk 'non-denominational church', dll. Ke gereja manapun kita pergi, selalu dasar kita adalah alkitab. Semua denominasi atau non-denominasi itu di bentuk oleh manusia. Kewajiban kita adalah mengkaji segala sesuatu berdasarkan firman Tuhan. Segala ritual atau kepercayaan gereja itu, biarlah kita selalu kembali kepada Alkitab: apakah yang diajarkan sesuai dengan Alkitab? Apakah ada bertentangan dengan apa yang disebut di alkitab? Oleh sebab itu, kita perlu pelajari firman Tuhan setiap hari, sehingga kita bisa mengenal mana benar dan mana salah. Pastor di gereja saya cerita, dia dulu pernah kerja di bank waktu masih muda. Suatu hari datang seorang yang mau deposit cek. Dia minta KTP nya. Waktu teman kerja dia yang sudah lama kerja di situ lihat, temannya bilang itu KTP palsu. Tapi pastor saya ini tidak percaya, dia bilang kelihatannya asli kok. Temannya tetap bilang palsu. Pastor saya tetap menerima cek tsb. Belakangan ketahuan ternyata KTP itu palsu. Moral of the story: temannya itu sudah lama bekerja di situ, dan banyak sekali melihat KTP asli, dari warna, texture dsb. Seperti juga kalau uang dollar asli / palsu, cuma perlu 1 detik saja mereka sudah bisa tahu apakah itu asli / palsu. Mereka yang setiap hari 'exposed' ke hal-hal yang asli, memegang KTP asli dari setiap customer, menerima uang asli, mereka tahu waktu mereka melihat yang palsu.

It's just not the same. Buat orang yang tidak biasa, tidak gampang untuk membedakan. Demikian juga dengan firman Tuhan. Semakin kita dekat dengan Tuhan, semakin kita banyak membaca firmanNya, kita bisa mengenal karakter Dia, dan kita bisa membedakan mana 'wolf' dan mana yang bukan. Pada akhirnya, apalah artinya denominasi. Waktu kita menghadap Tuhan nanti, Dia tidak akan menanyakan kita dari denominasi mana kita berasal. It's no longer important or matter anymore. It's how we live our lives, that's what He wants to see.

2 komentar:

protestn but not chrisnity mengatakan...

bagaimana anda memaklumi subuah perpecahan yang sangat mendasar (kepercayaan) di agama anda??? dan anda bilang bahwa tuhan menurunkan yesus karena kasih syangnya, dan setelah yesus mati disalib dimanakh kasih syang itu berada?........! tolong di jelaskan!

protestn but not chrisnity mengatakan...

bagaimana anda memaklumi subuah perpecahaaan) di agama anda??? dan anda biln yang sangat mendasar (kepercayang bahwa tuhan menurunkan yesus karena kasih syangnya, dan setelah yesus mati disalib dimanakh kasih syang itu berada?........! tolong di jelaskan!