07 Oktober 2007

Khotbah Dalam Keheningan

--- Jehoshua Lawalata <protonexxus@yahoo.com wrote:
Khotbah Dalam Keheningan
Bacaan: Kolose 3:12-17, Ibrani 10:24-25 Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain... —Kolose 3:16a Seberapa pentingkah persekutuan kita pada gereja lokal? Biarlah saya menjawab pertanyaan ini dengan sebuah cerita: Seorang pendeta merasa prihatin mengenai ketidakhadiran salah seorang jemaat pria yang selama ini tidak pernah absen dari kebaktian Minggu. Setelah beberapa minggu ia memutuskan untuk menemui pria tersebut. Saat sang pendeta tiba di rumah pria itu, dia menemuinya sedang seorang diri duduk didepan perapian. Sang pendeta menarik sebuah kursi disamping pria tersebut dan setelah mengucapkan salam tidak berkata apapun lagi kepadanya. Mereka berdua duduk dalam keheningan untuk beberapa menit sambil menatap api dalam perapian. Kemudian sang pendeta bangun, mengambil penjepit dan dengan berhati-hati memindahkan sebuah bara yang masih menyala kedalam wadah. Ia duduk kembali dan suasana kembali hening. Sang tuan rumah terlihat merenung saat nyala bara tersebut mulai mengecil, padam dan akhirnya menjadi dingin. Sang pendeta melirik jamnya dan mengatakan kalau dirinya sudah harus pergi. Sebelum keluar, ia mengambil kembali bara yang sudah dingin tersebut dan menaruhnya kembali dalam perapian. Bara tersebut kembali segera menyala dengan cahaya dan kehangatan dari bara lain disekelilingnya. Saat sang pendeta akan meninggalkan rumah tersebut, jemaat pria itu mengantarnya keluar dan menyalaminya. Kemudian dengan senyum diwajahnya mengatakan, “Terimakasih untuk khotbahnya Pak Pendeta. Sampai bertemu lagi di hari Minggu nanti.” —David H. Roper
"Yesterday we obeyed kings and bowed our necks before emperors. But today we kneel only to truth..." -- Kahlil Gibran
------
Ada cerita lain yang sejajar.
Dua bapak bertetangga dekat. Mereka akrab, suka saling mengunjungi.Yang seorang anggota Majelis Gereja ("presbiter") yang aktif. Yang lain hanyalah seorang Kristen "ktp" yang belakangan ini tidak pernah ke gereja lagi.Pada suatu hari Minggu, bapak yang Kristen "ktp" mengundang bapak presbiter untuk main golf. Bapak presbiter menolak secara halus, "Ini hari Minggu. Anda 'kan tahu kalau saya seorang presbiter. Saya melayani di ibadah gereja saya pagi ini."Hari Minggu berikutnya bapak Kristen "ktp" mengundang lagi bapak presbiter untuk main golf. Juga tetap ditolak secara halus oleh bapak presbiter.Minggu berikutnya bapak Kristen "ktp" mengundang lagi bapak presbiter untuk main golf. Mungkin karena sedikit kesal, si bapak presbiter menjawab, "Saya mohon Anda dengan sangat agar jangan undang-undang saya lagi main golf. Saya terlalu sibuk setiap hari Minggu."Bapak Kristen "ktp" menjawab, "Baiklah. Saya hanya ingin mengatakan kepada Anda bahwa sudah TIGA KALI saya mengundang Anda untuk main golf. Tetapi Anda, TIDAK SEKALI PUN Anda mengundang saya ke gereja Anda. Good bye."[Sumber bacaan: sudah lupa] Semoga bermanfaat dan membangun dengan "ketulusan dan kejujuran".Gbu, NR

Tidak ada komentar: