10 Desember 2007

Silsilah Yesus Kristus

SILSILAH YESUS KRISTUS
TULISLAH SEJARAH GEREJA/JEMAAT SEBELUM TERLAMBAT
Injil Matius 1: 1 – 17

Pembukaan
Jemaat yang dikasihi oleh Tuhan Allah, Hari ini kita merayakan Minggu Advent ke II. Bolehkah saya bertanya “Apakah sejarah GKJ Danareja sudah ditulis?” Kalau belum, pernahkah terpikirkan untuk menulis sejarah GKJ Danareja? Termasuk peranan Jemaat Danareja dalam memayu hayuning bawana atau menyejahterakan dan menyelamatkan mesyarakat sekitarnya? Tentang tokoh dan perintisnya? Bagaimana peranan Bapak/Ibu Lamtara Hadisunarya, misalnya? Sering keberadaan jemaat tidak diperhitungkan oleh masyarakat luas, karena tidak ada catatan tertulis tentang kehadiran dan peranannya dalam menyejahterakan masyarakat sekitarnya. Atau jemaat memang tidak memiliki sesuatu yang berarti untuk ditulis? Karena tidak memiliki peranan apa pun dalam memayu hayuning bawana?

Isi
Menulis sejarah gereja/jemaat berarti menulis kehadiran Tuhan Yesus Kristus. Tuhan Yesus sudah datang dan bekarya di Danareja. Gusti Yesus sudah dan sedang menyelamatkan Bapak/Ibu yang pagi ini bersekutu di tempat ini. Oh betapa indahnya. Yesus datang membebaskan masyarakat di sini dari segala kemungkaran. Menulis sejarah gereja berarti bukan hanya menulis karya penyelamatan Allah, melainkan juga karya penyelamatan manusia, karya penyelamatan konkret yang pernah dilakukan oleh jemaat/gereja sebagai persekutuan. Dalam hal ini, termasuk karya penyelamatan yang Bapak/Ibu, lakukan. Hari ini, kita bersyukur, penulis Kitab Injil Matius mewariskan karyanya yang agung. Dia bekerja keras, penuh kesabaran mengumpulkan cerita lisan tentang Yesus dari banyak sumber, khususnya cerita lisan dari Rasul Matius dan para cantrik-nya. Kemudian meramunya menjadi tulisan yang terpadu dan indah. Kitab Iniil Matius memiliki 3 bagian utama, yakni Pendahuluan, Isi dan Penutup. Yang kita baca pagi ini masuk dalam pendahuluan. Pendahuluan berisi silsilah Yesus, Yohanes Pembaptis, dan Peresmian Yesus sebagai utusan dan nabi Allah. Sedangkan Bagian Isi – dapat dibagi ke dalam 5 bagian. Pertama, dia mulai berkarya di kampungnya, ditolak, maka hanya sebentar. Kedua, karena ditolak, dia hijrah ke Utara, cukup lama. Kemudian ketiga, dia coba balik lagi ke kampung halamannya – ditolak, jadi hanya sebentar. Terus yang keempat, pindah lagi ke Utara, cukup lama. Kelima, kembali ke Selatan, namun bukan ke kampung halamannya, melainkan ke Yerusalem dan meninggal. Sedangkan bagian ketiga: Penutup, yakni berupa pengutusan Matius menjadi rasul untuk mengabarkan dan melakukan Injil di seluruh dunia, sampai ke ujung bumi, daerah yang belum pernah mendengar Injil atau bidang-bidang baru yang belum dijamah oleh karya penyelamatan Allah. Setelah itu, diterjemahkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) menjadi warisan rohani yang tidak ternilai harganya. Sebuah buku sorga sekaligus buku manusia. Coba bayangkan, kalau penulis Injil Matius itu tidak bersedia menulis Injil Matius. Apa yang akan terjadi? Silsilah Yesus Kristus dalam Kitab Injil Matius merupakan bukti nyata, bahwa Yesus adalah manusia, seperti kita. Yesus tidak turun dari langit jleg, ujug-ujug. Dia memiliki asal-usul. Yesus orang Ibrani, karena keturunan Ibrani asli. Dia orang Ibrani pribumi. Garis keturunannya jelas – sampai Rama Abraham. Meskipun Yesus orang miskin, wong cilik, tetapi berdarah biru, nenek dan kakek moyangnya adalah raja, rasul, dan nabi Ibrani. Yesus orang Ibrani asli dan bekarya untuk orang Ibrani. Dia memakai bahasa dan budaya Ibrani dalam berkarya. Dia bukan orang asing bagi lingkungannya. Dia adalah sah sebagai utusan Allah bagi orang Ibrani. Kalau menggunakan istilah Jawa “Gusti Yesus kuwi ya Jawa tenan”. Bukan berarti bahasa Ibrani lebih suci daripada bahasa Jawa, Batak, Ambon, Indonesia atau Inggris. Tidak ada bahasa mana pun yang lebih tinggi daripada bahasa lain di dunia ini.

Penutup
Marilah kita mengikuti teladan Rasul Matius. Coba kita renungkan dan rencanakan untuk menulis sejarah Injil di Danareja dan sumbangan GKJ Danareja untuk memayu hayuning bawana. Mumpung para sepuh taksih wonten. Para saksi mata masih ada. Menulis sejarah gereja jauh lebih penting dalam memperingati Natal 2007 daripada segala kegiatan lain yang mungkin selama ini biasa kita lakukan. Sebagai hamba masyarakat dan Allah, saya yakin, bahwa pemilik dunia dan gereja yang sejati akan memberi kemampuan pada kita untuk melakukan tugas yang mulia itu. Ikutilah teladan mulia penulis Kitab Injil Matius. Dan kita akan meninggalkan warisan yang lebih mulia daripada segala warisan yang lain yang dapat Bapak/Ibu wariskan. Nama Yesus akan tertulis di sana. Juga nama-nama Bapak/Ibu, sdr dan saudari, satu per satu tertulis dengan tinta emas sorgawi, karena ikut menyelamatkan dunia dan manusia, memayu hayuning bawana. Amin

* Kotbah ini dipersiapkan oleh: Totok S. Wiryasaputra, untuk Ibadah GKJ Danareja, Kaligesing, Purwareja, Jateng, 9 Desember 2007.
Totok S. Wiryasaputra Grief Psychology Counselor GEPOI Foundation Executive Director
Jl. Banteng Utama 38 Jakal Km. 8.5 Yogyakarta 55581

Tidak ada komentar: