30 April 2008

Kis 1: 1-11

(Beberapa Catatan dan Informasi/Kutipan Lepas)

1. Pengantar
Latar belakang Naskah
Lukas menceritakan kisah pengangkatan Yesus ke surga dengan dua cara: yang pertama berperanan sebagai pujian (doxology) bagi hidup publik Yesus. Yesus secara pribadi diangkat
dalam kemuliaan Bapa, setelah berjuang dengan gigih melaksanakan kehendak Bapa-Nya. . .
Sedangkan, yang kedua berperan sebagai pembukaan sejarah kehidupan Gereja, yang sebe-
tulnya merupakan perkembangan awal kehidupan jemaat setelah Yesus masuk dalam kemu-
liaan. Kalau diperhatikan dari segi seni sastra, yang pertama lebih sastra ibadah/liturgis; se-
dangkan yang kedua lebih sastra sejarah/missioner. Keduanya merumuskan peristiwa: Yesus
dimuliakan [kutipam dari St. Darmawijaya, Pr, Inspirasi Hari Minggu, Tahun A, Masa Khusus dan Hari Raya
(Yogyakarta: Kanisius1999), hlm. 172].
Informasi: Jesus’ ascension is universally viewed in the NT as a victorious return to glory to
minister to believers as their High Priest (Heb 7:23-8:2) and to serve as the all-
powerful head over all things for the church (Eph 1:15-22). The ascension of
Jesus thus stands with his incarnation as a foundation of biblical Christian faith
[kutipan dari New International Encyclopedia of Bible Words (Grand Rapids, Mich.: Zondervan,
1991), p. 76].
2. Eksposisi
Ayat 1-2 --- Sebenarnya Kisah Para Rasul lebih tepat dinamai Kisah Perbuatan Roh Kudus,
sebab Roh Kuduslah yang memegang peranan penting di sini. Dalam fasal pertrama Roh
Kudus disebutkan lima kali. Dengan membaca seluruh kitab ini, maka kita akan menginsafi
bahwa Roh Kudus itu merupakan kekuatan pribadi dalam hidup orang-orang Kristen yang
mula-mula itu.
Dalam ayat pertama, penulis Kisah Para Rasul menyinggung adanya buku pertama. Telah
ia kirim buku itu kepada penerima buku itu. Penerima buku ini adalah Teofilus dan buku lain
dalam Alkitab yang dikirim kepada seorang bernama Teofilus adalah: Injil Lukas (lihat Luk
1:1).
Rupanya Teofilus adalah seorang ternama yang dikenal baik oleh Lukas sehingga Lukas
ingin memberitahukan dia tentang Yesus Kristus. Kepada Teofilus Lukas mengirim Injilnya
lebih dahulu. Kemudian dari itu, bagaikan susulan ia mengirim Kisah Para Rasul ini. [ . . . ]
Ayat 3 --- Dalam ayat ketiga, kita lihat bahwa Tuhan Yesus ada bersama-sama murid-murid-
Nya selama 40 hari setelah Ia bangkit. Hanya Lukas saja memberi keterangan ini tentang
pelayanan Kristus. Yesus berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka.
Bukan sedikit Tuhan Yesus membuktikan kebangkitan-Nya. Cukup lama ia melayani mereka
setelah Ia bangkit, yaitu 40 hari lamanya.
Ayat 4-5 --- Di dalam ayat keempat, Tuhan Yesus memberi suatu perintah kepada murid-
murid-Nya. . . . “Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem . . .” Mereka disuruh tinggal
di Yerusalem untuk menantikan sesuatu. . . . [Sesuatu] itu [terlihat] dalam ayat kelima.
Baptisan Roh Kudus. . . . Dalam bahasa aslinya --- bahasa Yunani/Gerika, kata baptis-
an diterjemahkan dari kata baptizo. Dalam hubungan dengan Roh Kudus, kata baptizo ini di-
pakai hanya dua kali dalam Kisah Para Rasul ini. Satu kali di sini, dan satu kali lagi didalam
fasal 11:16. Dua ayat ini menyinggung nama Yohane Pembaptis. Di sini kita mulai mempela-
jari pekerjaan Roh Kudus. Di antara lain, orang yang percaya pada Yesus Kristus dibaptis
dengan Roh Kudus. [ . . . ]
Ayat 6-7 --- Murid-murid Tuhan Yesus masih mengharapkan suatu kerajaan, ini jelas dari
pertanyaannya. Tetapi jawaban Tuhan Yesus dalam ayat 7 tidak mengindahkan pertanyaan
ini, seolah-olah Yesus menegur mereka.
Istilah “Kerajaan” untuk orang Yahudi pada waktu itu berarti kerajaan yang berdasarkan
kuasa atau kerajaan dunia. Mereka ingin bebas dari orang-orang Romawi yang menjajah
mereka. Tetapi Tuhan Yesus menjanjikan suatu “kerajaan”, dan mereka dijanjikan tempat/
kedudukan tinggi dalam kerajaan itu (baca: Lukas 22:29-30). [Itu berarti] di dalam Injil Lukas,
Lukas telah memberitahukan Teofilus tentang “Kerajaan” Kristus yang akan ditetapkan. Di
sini Lukas menyinggung lagi “Kerajaan” itu, bahwa masa dan waktunya tidak diberitahukan.
Ayat 8 --- Inilah janji dan perintah Tuhan Yesus yang penghabisan kepada kita semua.Dalam
ayat ini kita temui rencana Tuhan mengenai pekabaran Injil. Kita harus mengenal dahulu ke-
kuasaan Roh Kudus, kemudian kita menjadi saksi bagi Kristus dibawah bimbingan Roh Ku-
dus. [ . . . ]
Ayat 9-11 --- Pada waktu Tuhan Yesus mengajar murid-murid-Nya, Ia sering berjanji bahwa
Ia akan kembali untuk kedua kalinya (baca: Mrk 13:24-27).
Dalam ayat 11, kita baca bahwa seorang malaikat membenarkan dan mengiakan perka-
taan Tuhan Yesus itu. Ia pasti akan datang kembali dengan cara yang sama seperti mereka
lihat Dia naik ke Sorga [kutipan dari R. Dixon, Tafsiran Kisah Para Rasul, terj. (Malang: Gandum Mas, 1997),
hlm. 2f.].
Informasi: Of the four Gospels, Luke alone records the historical account of Jesus’ ascen-
sion, but he is by no means the only New Testament writer who refers to the
event. Peter, Luke reports, referred to it in the upper room shortly after it oc-
curred (Acts 1:22) and mentioned it in his sermons later (2:33-35; 3:21; 5:31);
he also writes of it directly in 1 Peter 3:22. Stephen’s statement in Acts 7:56 pre-
supposes the past occurrence of it. Paul presupposes its historical actuality in his
reference to Christ’s session at the Father’s right hand in Romans 8:34 and
Colossians 3:1, alludes to it in his words of Ephesians 4:8-10 and 1 Timothy 3:
16. The writer of Hebrews presupposes it in 1:3, 13, 2:9, 8:1, 10:12, and 12:2,
and expressly refers to it in 4:14, 6:20, and 9:24. John informs us that Jesus
himself alluded to it (John 6:62; 7:33-34; 8:21; 13:33; 14:2,28; 16:7-10; 20:17),
and that he “knew that . . . he had come from God and was returning to God”
(13:3). Finally, it is clear that Jesus presupposed it in his testimony before the
Sanhedrin at his trial when he said: “you will see the Son of Man sitting at the
right hand of the Mighty One” (Matt. 26:64; Mark 14:62;Luke 22:69) [kutipan dari
Robert L. Reymond, A New Systematic Theology of the Christian Faith (Nashville, Tenn.: Thomas
Nelson, 1998), pp. 575f.].
3. Excursus
Mengapa Yesus naik ke sorga?
1. Sebagai tanda bahwa masa penampakan diri sudah selesai. Selanjutnya Yesus akan me-
nyertai murid-murid-Nya dengan perantaraan Roh Kudus. Kalau Yesus tidak naik ke sorga,
Roh Kudus tidak akan datang (Yoh 14:28; 16:7).
2. Yesus kembali ke tempat kemuliaan yang dimiliki-Nya sebelum dunia ada (Yoh 17:5; Ibr 2:
9).
3. Yesus duduk di sebelah kanan Allah Bapak:
a. bukti bahwa karya penyelamatan sudah genap dan selesai dan Yesus tidak menderita
lagi (Ibr 10:11,12);
b. karena segala kuasa di sorga dan di bumi telah diberikan kepada-Nya (Mat 28:18; 1 Kor
15:276; Flp 2:9-11; Ef 1:20-23);
c. untuk menantikan saatnya musuh dijadikan tumpuan kaki-Nya (Ibr 10:13);
4. Yesus datang sebagai Imam Besar ke tempat Mahasuci dengan membawa korban yang
sempurna dan yang berlaku untuk selama-lamanya (Ibr 9:11,12,24-28);
5. Yesus hidup di sorga sebagai pengantara bagi umat-Nya (1 Yoh 2:1; Ibr 7:25);
6. Yesus menyediakan tempat bagi semua orang yang percaya kepada-Nya (Yoh 14:2);
7. Yesus menantikan saat kedatangan-Nya yang kedua kali, pada saat mana Jemaat sudah
lengkap dan semua orang pilihan Allah diselamatkan (2 Ptr 3:9).
[kutipan dari R.J. Porter, Kateki sasi Masa Kini (Jakarta: YKBK/OMF, 2000), hlm. 96].
- - - NR - - -

Tidak ada komentar: